Sabtu, 02 Juni 2012

Kalender MotoGP 2012

By Unknown | At 20.39 | Label : | 0 Comments

MotoGP 2012 Calendar

1.                    8 April – Qatar*, Losail
2.                    29 April – Spain, Jerez
3.                    6 May – Portugal, (STC) Estoril
4.                    20 May – France, Le Mans
5.                    3 June – Catalunya, Catalunya
6.                    17 June – Great Britain, Silverstone
7.                    30 June – Netherlands**, Assen
8.                    8 July – Germany, (STC) Sachsenring
9.                    15 July – Italy, Mugello
10.               29 July – United States***, Laguna Seca
11.               19 August – Indianapolis, Indianapolis
12.               26 August – Czech Republic, Brno
13.               16 September – San Marino, Misano
14.               30 September – Aragon, Motorland
15.               14 October – Japan, Motegi
16.               21 October – Malaysia, Sepang
17.               28 October – Australia, Phillip Island
18.               11 November – Valencia, Ricardo Tormo

* Evening Race
** Saturday Race
*** Only MotoGP class
STC (Subject to the Contract)

Strategies for Busy Students - An Essay

By Unknown | At 20.09 | Label : | 0 Comments

Humans need to study for their improvement since today many kinds of information have spread worldwide. By using media, such as television, radio newspaper and internet people will gather the massive information quite easy. Consequently, study has become a compulsory activity especially for student. This kind of perception has been a part in our daily life. However, students who are busy with their full-day activities never have a chance to study. They cannot manage their time, so they get many difficulties in their schools. I have two ways that will help you to get an easy study.

Book Reference of TEFL

By Unknown | At 19.58 | Label : | 0 Comments
Halo semuanya, belajar TEFL (Teaching English as a Foreign Language) emang rada susah, apalagi kalo dosennya kaya dosen ane, wah ribet deh kalo emang pada jarang baca apalagi yang ga pernah... kaya ane nih contohnya... hahaha...
nahh,,, ane posting nih link-link buat nge-download bukunya berupa e-book gitu..

Judul : Guide to Patterns and Usage in English by Hornby
Link : http://www.ebook3000.com/dictionary/Guide-to-Patterns-and-Usage-in-English_47045.html

Judul : A Handbook of English Grammar by Zandvoort
Link : http://ebookee.org/A-Handbook-of-English-Grammar-7-edition_1370574.html

Judul : Oxford Progressive English Course for Adult Learners by Hornby
Link : https://www.slideshare.net/login?from_source=http%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2Fmain%2Fdownload
Untuk buku yang satu ini, kalian perlu untuk mendaftar terlebih dulu, baru bisa mendownloadnya...
daftarnya gampang kok, so do it now.... :D

Still need more help, you may contact me
Twitter @deninurdianto

Jumat, 01 Juni 2012

Profesionalisasi Manajemen Keuangan

By Unknown | At 20.59 | Label : | 0 Comments


PROFESIONALISASI MANAJEMEN KEUANGAN






Ditulis oleh:

Deni Nurdianto         (1001065043)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2012

A.           Pendahuluan
Dalam mata kuliah Profesi Kependidikan telah disusun materi mengenai profesi kependidikan, dan kita diharapkan memiliki pemahaman, sikap serta mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Mata kuliah Profesi Kependidikan itu sendiri membahas hakikat, sikap dalam lini organisasi profesi, Bimbingan Konseling, Manajemen Pendidikan.
Penjabaran yang seperti itulah yang akhirnya muncul sub bagiannya. Dan Manajemen Pendidikan lah yang akhirnya kami bahas dalam makalah ini. Pada makalah sebelumnya kita telah membahas mengenai definisi profesi, professional, profesionalisme dan profesionalisasi. Maka pada makalah ini akan kami tuangkan lebih lanjut mengenai Profesionalisasi Manajemen Keuangan dalam lingkup sekolah.
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai kegiatan mengolah dana atau mengatur dana secara efektif dan efisien. Dalam menangani bidang manajemen keuangan ini kita dapat menyebut mereka sebagai otorisator, ordonator atau bendaharawan. Hal-hal seperti itulah yang kurang lebih akan kami bahas di makalah ini.

B.            Pengertian Profesionalisasi Manajemen Keuangan
Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.[1] Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.[2]
Manajemen Keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan secara efektif dan efisien.[3] Sedangkan menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan  Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.[4]

C.           Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Ruang lingkup manajemen keungan adalah kegiatan merencanakan kebutuhan dana penggalian, pemanfaatan atau pendistribusian dan pelaporan atau pertanggungjawaban. Dengan kata lain dalam pengelolaan keuangan diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan, penggalian sumber dana, pendistribusian atau pemanfaatan, pelaporan dan pertanggungjawaban.

D.           Prinsip Pengelolaan Keuangan
Dalam mengelola keuangan harus dilakukan dengan menganut sistem:
1.         Transparan
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
2.         Akuntabel
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
3.         Responsibel
Responsibel dapat diartikan sebagai memiliki kendali atau wewenang terhadap sesuatu atau seseorang dan memiliki tanggungjawab penuh atas hal tersebut.[5]
Dalam melakukan tugasnya di lingkup manajemen itu sendiri hendaknya dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Pada setiap pekerjaan memiliki resiko dan konsekuensi masing-masing. Maka tanggungjawab menjadi prioritas utama bagi seseorang dalam melakukan tugasnya.
4.         Relevan
Relevan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang saling berkaitan dan berhubungan. Serta relevan juga dapat dikatakan tepat, terkait, relatif, signifikan, cocok, yang berlaku, tepat, benar, berhubung, yang serupa, bersekutu, terkait, tepat, to the point.[6] Maka hendaknya dalam memanajemen keuangan kita harus memperhatikan unsur ini agar manajemen yang kita lakuan sesuai dengan yang direncanakan.
berhubungan
5.         Efektif
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6.         Efisien
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a.    Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan dapat dilihat pada gambar berikut ini:



efisiensi Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan

Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang paling efisien, sedangkan penggunaan daya A dan hasil D menunjukkan paling tidak efisien.
b.    Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:




Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya tertentu dan ragam hasil yang diperoleh

Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil B paling tidak efisien. Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil D paling efisien.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.

E.            Pelaksanaan pengelolaan keuangan di sekolah
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan di sekolah dilakukan oleh otorisator, ordonator dan bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran uang. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Langkah-langkah pengelolaan keuangan di sekolah adalah sebagai berikut:
1.         Perencanaan atau analisis kebutuhan keuangan
Kegiatan perencanaan keuangan sekolah dilakukan pada setiap awal tahun pelajaran dengan mengidentifikasi segala kebutuhan sekolah yang diidentifikasi dalam program-program sekolah. Perencanaan ini dituangkan dalam Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS).
2.         Penggalian atau pencarian sumber dana
Penggalian sumber dana adalah kegiatan mencari sumber-sumber yang dapat memberikan kontribusi untuk pembiayaan sekolah. Sumber biaya pendidikan dapat diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten), dan masyarakat (orang tua siswa), sponsor yang tidak mengikat dan bantuan lainnya. Sumber dana dari pemerintah pusat dalam bentuk bantuan biaya operasional sekolah (BOS) dan biaya operasional sekolah yang bersumber dari pemerintah daerah dan biaya lainnya yang bersumber dari orang tua, masyarakat atau donator lain yang tidak mengikat
3.         Pendistribusian atau pemanfaatan
Pendistribusian atau pemanfaatan didistribusi sesuai rencana program yang ditetapkan di dalam RAPBS, selain itu mengacu kepada peraturan yang ditetapkan seperti peraturan pemanfaatan dana satuan operasional digunakan secara proporsional, untuk belanja telepon, air dan listrik (TAL), pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan belanja peralatan.

F.            Mekanisme pemanfaatan dana BOS
BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara tim manajemen BOS sekolah, dewan guru dan komite sekolah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS, disamping dana yang diperolah dari pemda atau sumber lain yang sah. Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah wajib menggunakan sebagian dana tersebut untuk membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah. Sedangkan dana BOS selebihnya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan berikut:
v  Pembiayan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru;
v  Pembelian buku referensi dan buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan;
v  Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya;
v  Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa;
v  Pembelian bahan-bahan habis pakai;
v  Pembiayaan langganan daya dan jasa;
v  Pembiayaan perawatan sekolah;
v  Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer;
v  Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga honorer yang membantu administrasi BOS;
v  Pengembangan profesi guru;
v  Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah;
v  Pembiayaan pengelolaan BOS;
v  Pembelian komputer desktop untuk kegiatan belajar siswa;
v  Bila seluruh komponen satu sampai dengan tiga belas di atas telah terpenuhi pendanaannya dari bos dan masih terdapat sisa dana maka sisa dana bos tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan mebeler.

G.           Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1.                  Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.                  Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3.                  Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

H.           Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Dalam tahap pelaporan bendaharawan sekolah mencatat seluruh pemasukkan keuangan sekolah, dan belanja kegiatan yang dicatat secara rinci dan sistematis, jelas sesuai peraturan akuntansi. Pertanggungjawaban keuangan dilakukan sesuai kebijakan yang berlaku baik kebijakan dari pemerintah daerah, dirjen anggaran/menteri keuangan dan keputusan presiden. Pertanggungjawaban menganut prinsip transparan, akuntabel dan responsibel.
Hal-hal yang harus dilaporkan oleh sekolah terkait pemanfaatan dana bos antara lain:
1.      Nama-nama siswa miskin yang digratiskan sesuai dengan format
2.      Jumlah dana yang dikelola sekolah dan catatan penggunaan dana
3.      Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran
4.      Lembar pencatatan pengaduan


DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. Idochi. 2003. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Danim, Sudarwan. 2002. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Rugaiyah dan Atiek Sismiati. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Van Horne, James C. dan John M. Machowicz. 2007. Financial Management: Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.







[1] Oxford English Dictionary.
[3] Dr. Hj. Rugaiyah, M.Pd dan Dra. Atiek Sismiati, Profesi Kependidikan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 67.
[5] Cambridge Advance Learner’s Dictionary

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

About Us

Subscribe

Copyright © 2012. The Center of Everything - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Bamz Templates